• Jelajahi

    Copyright © Berita Inspiratif Progresif.id
    Berita aktual tepercaya

    Kanal Video

    Tak Punya Biaya, Lulusan SD Daftar Paket B

    Rabu, 26 Juli 2017
    KARAWANG, KarawangNews.com - Program sekolah gratis tidak melulu membebaskan siswa dari beban biaya sekolah, untuk menghindari biaya pendidikan di SMP negeri, sejumlah lulusan SD dan MI di Desa Pasirjaya dan Muktijaya, Kecamatan Cilamaya Kulon memilih meneruskan pendidikan ke PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat).

    Seperti Imas Marsela (16) Paket C Kelas 2 dan adiknya Sri Atikah (13) baru masuk Paket B Kelas 1 tahun ajaran 2017-2018 ini. Setelah lulus MI, Imas mendaftar di PKBM Assolahiyah Cilamaya Kulon, padahal dia rangking kelas, sangat mungkin masuk SMP atau MTs negeri.

    Jejak Imas diikuti adiknya Sri, siswi atlet lari di sekolahnya ini pun tak ingin bersekolah di SMP atau MTs negeri, alasannya adalah biaya sekolah yang tak akan sanggup dipikul orangtuanya yang bekerja serabutan, bahkan untuk ongkos ke sekolah pun tak punya, sehingga mereka memilih PKBM Assolahiyah yang menggratiskan anak didiknya dari biaya pendidikan.

    Tak hanya Imas dan Sri, masih ada 7 temannya yang bernasib sama, setelah lulus SD langsung memilih pendidikan kesetaraan Paket B setara SMP di PKBM ini. PKBM dipilih karena ekonomi keluarga mereka miskin, untuk beli peralatan sekolah pun sulit, apalagi sekolah negeri dijejali biaya ini-itu, sehingga masih dianggap sebagai beban.

    Beruntung Imas dan Sri masih punya semangat sekolah, sehingga tak malu menimba ilmu di PKBM, tetap bersekolah seperti temannya di pendidikan formal. Mereka berdua hanya punya motivasi menimba ilmu dan menambah wawasan hidup.

    "Ke sekolah boncengan dengan teman yang punya sepeda motor, kalau temannya tidak sekolah, kami pun tidak sekolah, karena tidak ada kendaraannya," kata Imas, sambil menatap adiknya Sri, saat ditemui di PKBM Assolahiyah, Rabu (26/7/2017) siang.

    Dia bercerita, melanjutkan ke jenjang pendidikan Paket B dan C di PKBM Assolahiyah adalah jalan pintas untuk tetap bersekolah, sebab jika melihat pekerjaan dan ekonomi miskin kedua orangtuanya, dia dan adiknya Sri bakal putus sekolah. Di PKBM, biayanya gratis, buku tulis dan seragam diberi cuma-cuma oleh pengelola PKBM bagi seluruh warga belajarnya.

    Di tempat sama, Ketua Panitia Pendataan Anak Usia Sekolah yang Tidak Sekolah (ATS) PKBM Assolahiyah Karawang, Hamzah menjelaskan, pihaknya terus menyisir anak-anak putus sekolah di sekitar Cilamaya Kulon. Menurut data yang dia peroleh, masih banyak anak putus sekolah akibat ekonomi miskin.

    "Dari pendataan ini, kita terus melayani anak yang putus sekolah agar mengikuti pendidikan kesetaraan maupun keterampilan hidupnya," jelasnya.

    Diketahui, PKBM Assolahiyah memiliki pendidikan keaksaraan pemanfaatan potensi lokal, pendidikan otomotif, pendidikan menjahit, pendidikan kesetaraan, PAUD, tempat penelitian universitas dalam dan luar negeri.

    Kemudian untuk bidang ekonomi masyarakat, yaitu bimbingan teknologi tepat guna, legalitas produk PKBM, pemasaran produk PKBM, proses produksi, rumah produksi dan outlet PKBM. Juga lingkungan diantaranya kampung ECO green, ternak domba, pemanfaatan kotoran domba untuk pupuk, pemanfaatan jerami, pengomposan dan budidaya jamur merang. (spn)
    Kolom netizen >>>

    Buka kolom netizen

    Lentera Islam


    "Jika engkau mengikuti (kemauan) kebanyakan orang (kafir) di bumi ini (dalam urusan agama), niscaya mereka akan menyesatkan dari jalan Allah. Mereka hanya mengikuti persangkaan belaka dan mereka hanyalah kebohongan" (Q.S Al-An'am Ayat 116)

    Berita Terbaru

    infrastruktur

    +