Progresif.id-PEKANBARU, Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendorong tercapainya swasembada, Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), Yuris Tiyanto, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau, tepatnya di Kota Pekanbaru.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya mengawal dan menyukseskan program strategis Luas Tambah Tanam (LTT) yang menjadi salah satu prioritas Kementerian Pertanian. Sebagai ujung tombak peramalan dan pengendalian hama tanaman, BBPOPT memegang peranan penting dalam mendukung produktivitas pertanian nasional.
Dalam kunjungannya, Yuris Tiyanto turut hadir langsung pada pertemuan koordinasi LTT di Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak. Pertemuan ini menjadi momen penting dalam menyelaraskan strategi pertanian di lapangan dengan target nasional. Kehadiran Kepala BBPOPT di tengah para petani dan pemangku kepentingan daerah menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun pertanian yang tangguh.
Kegiatan ini juga bertepatan dengan Panen Raya Serentak di 14 provinsi yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, sebagai simbol semangat kolektif menuju ketahanan pangan di tengah dinamika global yang penuh tantangan.
Dalam dialog bersama petani, sejumlah persoalan mencuat, mulai dari banjir yang merusak lahan, akses jalan yang sulit, serangan hama, hingga keterbatasan modal usaha tani. Menanggapi hal tersebut, Yuris Tiyanto menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan petani untuk mencari solusi konkret. Beberapa solusi yang dibahas meliputi pengajuan bantuan irigasi, alat dan mesin pertanian (alsintan), serta bimbingan teknis terkait pengamatan, peramalan, dan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
“BBPOPT siap mendampingi petani, bukan hanya dari sisi teknis pengendalian hama, tapi juga dalam perencanaan jangka panjang untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan pertanian,” tegas Yuris.
Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, diharapkan Provinsi Riau dapat berkontribusi signifikan dalam mendukung pencapaian target LTT nasional sekaligus memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
El(t3m)
