 |
| Pipik Taufik Ismail, S.Sos., MM. |
Progresif.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rengasdengklok, Karawang, Provinsi Jawa Barat, akhirnya berdiri dan tengah dalam proses operasional. Pembangunan rumah sakit tersebut sempat dinyatakan gagal pada tahun 2023 karena keterbatasan anggaran, baik dari APBD maupun dana bagi hasil.
Hal ini diungkapkan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PDI Perjuangan periode 2024–2029, Pipik Taufik Ismail atau akrab disapa Kang Pipik yang sebelumnya juga menjabat sebagai anggota DPRD Karawang 2019–2024, mengisahkan perjalanan panjang berdirinya RSUD tambahan di wilayah pesisir Karawang itu.
Menurut Politisi PDI-P ini, pada rapat pertama antara Dinas Kesehatan dan legislatif, pembangunan RSUD Rengasdengklok dipastikan tidak bisa dilanjutkan karena tidak ada alokasi keuangan daerah. Namun, melalui rapat kedua bersama pimpinan fraksi DPRD Karawang, akhirnya ditemukan solusi dengan melibatkan peran legislatif secara gotong royong.
"Para pimpinan fraksi kemudian sepakat melobi seluruh anggota DPRD Karawang agar sebagian aspirasi disalurkan untuk pembangunan RSUD Rengasdengklok," ungkapnya, Rabu (10/9/2025) siang.
Ia menjelaskan, untuk meyakinkan teman-teman dewan bahwa masyarakat pesisir sangat membutuhkan rumah sakit baru, mengingat jarak ke RSUD Karawang cukup jauh dan sering over kapasitas.
Dukungan lintas dapil tersebut akhirnya membuahkan hasil. Melalui mekanisme penyaluran aspirasi, pembangunan RSUD Rengasdengklok berhasil direalisasikan.
"Atas nama masyarakat, saya mengucapkan terima kasih kepada para anggota DPRD Karawang periode 2019–2024 yang dengan kebersamaan berhasil mewujudkan RSUD ini," kata Kang Pipik.
Ia menegaskan, keberhasilan pembangunan RSUD Rengasdengklok menjadi bukti, gotong royong para anggota dewan dapat menghadirkan pembangunan berkelanjutan, bukan hanya untuk proyek kecil, tetapi juga infrastruktur berskala besar seperti rumah sakit, jembatan, maupun jalan panjang.
"Semoga budaya gotong royong dalam pembangunan ini terus berlanjut tanpa adanya ego konstituen maupun ego dapil, melainkan ego kemajuan bersama demi Karawang," ujarnya. [Aisah]
