![]() |
Aksioma tingkat Kabupaten Karawang dibuka Kepala Kantor Kemenag Karawang, H. Sopian. (kiri) |
Progresif.id - Sebanyak 1.530 atlet antusias mengikuti Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) tingkat Kabupaten Karawang di Provinsi Jawa Barat.
Hal itu disampaikan ketua panitia Aksioma Kabupaten Karawang, Ono Tarsono, kegiatan Aksioma ini diikuti sebanyak 1200 atlet untuk cabang olahraga dan sebanyak 330 atlet lainnya ikut pada perlombaan cabang seni yang diselenggarakan di Lapangan MI Al'ianah Desa Duren, Kecamatan Klari.
"Alhamdulillah, saya merasa bangga atas kerja sama yang baik dan kebersamaan bersama seluruh panitia pada even Aksioma tingkat Kabupaten Karawang ini," kata Ono Tarsono, Sabtu (17/5/2025) siang.
Lanjutnya, menjelaskan, untuk official pendamping ada sebanyak 660 orang, terbagi cabang olahraga sejumlah 390 orang dan cabang seni sejumlah 270 orang. Terdiri dari juru wasit cabang olahraga ada 30 orang, cabang seni ada 15 orang.
"Panitia Aksioma ini sedikitnya 34 orang, dibantu panitia lokal sejumlah 40 orang, dihadiri kepala madrasah sebanyak 173 orang, dengan 450 orang guru dan undangan sebanyak 50 orang, total seluruhnya sebanyak 2982 orang yang hadir," paparnya.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Karawang, H.Sopian mengatakan, kegiatan Aksioma ini merupakan ajang silaturrahmi juga evaluasi bagi guru dan siswa madrasah se-Kabupaten Karawang untuk meraih prestasi yang terbaik.
"Alhamdulillah, Aksioma ini kita niatkan sebagai ajang silaturrahmi di tingkat kabupaten dengan tetap menjunjung tinggi sportivitas lomba," kata H. Sopian.
Dikatakan H.Sopian, apresiasi kepada Kelompok Kerja Madrasah (KKM) dan semua pihak yang terlibat, atas kegiatan Aksioma ini, karena dapat terus berlanjut hingga kini. Dulu untuk pembiayaan di tingkat kabupaten dibiayai pemerintah daerah. Namun, saat ini adanya efisiensi, anggaran itu hilang.
Menurut H.Sopian, meski, anggaran itu tidak ada dari pemerintah daerah, dengan adanya efisiensi tersebut. Ini harus diterima dengan sabar dan disyukuri.
"Kenapa harus disyukuri. Meski, anggaran itu tidak ada dari pemerintah daerah, ternyata madrasah itu mampu hari ini," ucapnya.
Ia menambahkan, ternyata, kita masih bisa membuktikan eksistensi madrasah, dan bisa membuktikan solidaritas madrasah ini.
"Dengan kebersamaan dan kekompakan tersebut serta mau berkembang, sehingga madrasah tidak dilirik sebelah mata," ungkapnya.
Diakui H.Sopian, pihaknya saat ini belum bisa maksimal untuk menopang dan memajukan sarana prasarana pendidikan madrasah di Kabupaten Karawang.
"Mohon maaf, saya belum mampu yang terbaik bagi madrasah dan juga untuk semuanya, karena terbatasnya anggaran. Tapi alhamdulillah atas inisiasi semua Aksioma ini dapat terselenggara dengan baik," ujarnya. (Sky)