SIDOARJO, Progresif.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, dia tidak ingin ada informasi bantuan sosial (bansos) di lapangan bermasalah, yaitu bansos bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
“Tolong diguyur, habiskan stok, kalau kurang ajukan lagi, nanti akan segera dikirim, ini merupakan bagian upaya pemerintah untuk mengurangi beban ekonomi terhadap masyarakat yang terdampak,” ucap Sigit, di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (17/7/2021).
Pendistribuasian ini paket sembako dan beras kepada masyarakat di Jawa Timur ini juga dilakukan personel Bhabinkamtibmas dan Babinsa.
Jumlah bansos ini sebanyak 2.500 ton beras dan 70 ribu paket sembako, ini bagian program Presiden RI untuk menurunkan bansos di seluruh wilayah yang terdampak.
Diketahui, sepanjang tahun 2020, bantuan Sosial yang disalurkan Polri sebanyak 394.347 paket sembako, 30.000 ton beras, juga 790.436 Alkes/APD dan mendirikan 13.119 dapur umum.
Kemudian, hingga 2 Juli 2021, bantuan sosial yang disalurkan Polri sebanyak 750.780 paket sembako, 3.753 ton beras, 763.079 Alkes/APD dan mendirikan 143.467 dapur umum.
Sedangkan, periode 3 sampai dengan 16 Juli 2021, Polri telah mendistribusikan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 di 34 wilayah Polda sebanyak 250.797 paket sembako dan 1.418.805 Kg atau 1.418 ton beras.
Sementara itu, stok beras yang dimiliki Mabes Polri untuk distribusi bantuan sosial di skala nasional sebanyak 50.751,3 ton.
Polri juga sudah menyiapkan bantuan tambahan yang siap dikirim berupa 150.000 paket sembako di masa PPKM Darurat. [rls/spn]
