 |
| Pipik Taufik Ismail,S.Sos.,MM saat memberi sambutan hangat dalam acara reuni alumni SMAN 4 Karawang angkatan 1995 di Dewasena Cafe & Resto, Karawang, Jawa Barat. |
Progresif.id – Suasana haru dan tawa membaur dalam reuni alumni SMA Negeri 4 Karawang angkatan 1995 yang digelar Minggu siang (9/11/2025) di Dewasena Café & Resto, belakang GOR Panatayudha, Karawang. Setelah puluhan tahun disibukkan urusan pekerjaan dan keluarga, para alumni akhirnya kembali duduk bersama, berbagi cerita, dan mengenang masa putih abu-abu yang tak lekang waktu.
Dengan tema “Meningkatkan Silaturahmi, Terus Berlanjut Tanpa Batas Waktu”, acara terjalin hangat dan penuh keakraban. Puluhan alumni hadir, menyanyikan lagu nostalgia “Pertemuan”, sambil larut dalam canda dan kenangan lama yang terasa hidup kembali.
Reuni kali ini terasa istimewa karena dihadiri sejumlah alumni yang kini sukses berkarier di berbagai bidang. Di antaranya Pipik Taufik Ismail, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat sekaligus ketua panitia reuni, Iis Puspita, Kapolsek Telukjambe Timur, Nace Permana, aktivis dan Ketua Umum Ormas Lodaya, serta R. Doni Suryanagara, pengusaha asal Karawang. Sejumlah alumni dari luar daerah, seperti Indramayu, juga turut hadir, mempertegas bahwa jarak tak mampu memisahkan semangat kebersamaan mereka.
Hal ini disampaikan Pipik Taufik Ismail yang tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya saat menghadiri reuni tersebut.
"Alhamdulillah, setelah tujuh tahun lamanya kita akhirnya bisa berkumpul lagi. Meskipun masing-masing sibuk dengan tugas dan pekerjaan, hari ini rasanya seperti kembali ke masa sekolah, satu kelas, satu cerita, satu tawa," katanya disambut tepuk tangan hangat.
Ia berharap kebersamaan ini terus terjaga dan menjadi energi positif untuk saling mendukung antaralumni.
Nada haru juga datang dari Nace Permana yang menyebut reuni ini seperti membuka album kenangan lama.
"Kita dulu belajar dan bercanda bersama, kini kembali dengan kisah hidup masing-masing. Tapi satu hal yang tidak berubah persahabatan kita tetap abadi," katanya.
Sementara itu, Iis Puspita mengaku bangga melihat rekan-rekannya tumbuh menjadi sosok-sosok yang menginspirasi.
"Rasanya seperti kembali ke masa SMA. Melihat teman-teman sukses dengan jalannya masing-masing membuat saya bersyukur dan bangga," ujarnya.
R. Doni Suryanagara menambahkan, reuni seperti ini perlu menjadi agenda rutin.
"Saya kagum panitia bisa menyatukan kita lagi setelah sekian lama. Semoga reuni berikutnya bisa melibatkan guru-guru, biar lebih berkesan," ungkapnya.
Acara ditutup dengan makan siang, sesi foto bersama, dan karaoke yang menambah hangat suasana. Beberapa alumni bahkan sudah berencana mengadakan reuni berikutnya dalam waktu dekat.
Meski beberapa jam, reuni ini meninggalkan kesan mendalam. Dalam pelukan dan tawa, para alumni menyadari satu hal, waktu boleh memisahkan, tetapi persahabatan sejati akan selalu menemukan jalan untuk mempertemukan kembali. [*]
