Progresif.id - Minggu, (17/8/2025), Persatuan Petani dan Peternak Ikan Kabupaten Garut, Jawa Barat menyatakan dukungannya terhadap langkah strategis pemerintah pusat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Dukungan ini disampaikan langsung ketua organisasi, Riady Hidayat yang akrab disapa Themank, di tengah momentum peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.
Themank menilai, sektor perikanan, khususnya budidaya ikan air tawar di Garut, memiliki peran penting dalam menopang program ketahanan pangan yang kini menjadi fokus pemerintah.
Hal itu sejalan dengan kebijakan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, di mana pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp164,4 triliun untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Menurut pemerintah, anggaran tersebut akan difokuskan pada penguatan lumbung dan cadangan pangan sebesar Rp53,5 triliun, subsidi pupuk Rp46,9 triliun, serta penguatan peran Bulog Rp22,7 triliun.
“Kami melihat potensi besar dari budidaya ikan air tawar di Garut untuk melengkapi upaya pemerintah dalam menjaga ketersediaan protein hewani bagi masyarakat,” ujar Themank.
Diversifikasi pangan melalui sektor perikanan, sambung Themak, dapat mengurangi ketergantungan pada satu komoditas saja, sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi petani dan peternak ikan.
Jalan Baru Menuju Swasembada Pangan
Selain penguatan anggaran, pemerintah juga telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 6 Tahun 2025 tentang pengadaan dan pengelolaan gabah/beras serta penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Kebijakan ini bertujuan menjaga harga gabah dengan Harga Pokok Pembelian (HPP) Rp6.500/kg, sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor beras.
Di sisi lain, pemerintah tengah melaksanakan proyek pembangunan irigasi secara besar-besaran di 14 provinsi, sebagai implementasi Inpres No. 2 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan jaringan irigasi.
Perbaikan infrastruktur pertanian ini diyakini juga akan membawa dampak positif pada sektor perikanan air tawar, yang membutuhkan pasokan air stabil dan berkualitas.
Kata dia, pihaknya menyambut baik semua langkah strategis yang diambil pemerintah, mulai dari alokasi anggaran hingga pembangunan infrastruktur. Ini menunjukkan komitmen serius untuk mewujudkan kedaulatan pangan.
“Kami di Garut siap berkolaborasi dan menjadi bagian dari solusi," kata Themank.
Ketahanan Pangan yang Berkeadilan
Lebih jauh, Themank menegaskan, ketahanan pangan tidak hanya soal peningkatan produksi, melainkan juga menyangkut kedaulatan, keadilan, dan keberlanjutan.
Ia menekankan pentingnya pendekatan terintegrasi melalui subsidi, cetak sawah baru, penguatan kelembagaan, hingga diversifikasi pangan.
“Dengan arah kebijakan seperti ini, saya yakin Indonesia sedang menuju sistem pangan yang lebih tangguh dan berpihak pada kesejahteraan petani serta peternak ikan,” ucapnya.