![]() |
Pipik Taufik Ismail, S.Sos., MM. |
Progresif.id – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PDI Perjuangan, Pipik Taufik Ismail angkat bicara menanggapi aksi protes para ibu-ibu dari Desa Dawuan Tengah dan Desa Dawuan Barat, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, terkait sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jalur domisili di SMA Negeri 2 Cikampek.
Menurut Pipik Taufik Ismail akrab disapa Kang Pipik, persoalan seperti ini tidak hanya terjadi di Cikampek, melainkan juga di berbagai wilayah lain di Jawa Barat. Ia menilai ketidakpuasan orangtua terhadap hasil seleksi SPMB menjadi catatan penting untuk dievaluasi secara menyeluruh.
"Saya juga memantau adanya demo dari para ibu-ibu. Saya rasa ini bukan hanya terjadi di Cikampek saja, kemungkinan besar juga terjadi di beberapa daerah lain. Ini menjadi PR bersama," kata Kang Pipik kepada awak media, Jumat (21/6/2025) siang.
Politisi PDI Perjuangan ini menyatakan, ia belum dapat menyimpulkan persoalan yang terjadi karena masih perlu didalami. Ia pun menyebut akan segera berkoordinasi dengan Komisi V DPRD Jawa Barat yang membidangi pendidikan.
"Nanti saya akan komunikasi dengan teman-teman di Komisi V. Kita perlu evaluasi dulu seperti apa permasalahannya," ucapnya.
Lebih lanjut, Pipik juga menekankan pentingnya transparansi dari pihak sekolah dalam proses seleksi SPMB. Ia menolak keras adanya praktik titip-menitip calon siswa, baik oleh pejabat maupun oleh pihak-pihak tertentu.
"Harus ada keterbukaan dari pihak sekolah. Jangan sampai ada yang bermain di belakang. Kita sebagai anggota DPRD, bahkan Gubernur pun tidak boleh ikut campur dalam urusan titipan. Tapi kalau ternyata di lapangan masih terjadi praktik seperti itu, ya sekolahnya juga harus bertanggung jawab. Jangan main dua muka," tegasnya.
Kang Pipik berharap, persoalan ini dapat segera diurai dengan solusi yang adil dan berpihak pada kepentingan rakyat. Ia juga mendesak Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat turun tangan untuk memastikan tidak ada pelanggaran regulasi dalam proses SPMB tahun 2025 ini. (*)
Editor: Sukarya.