Progresif.id- KARAWANG – Dunia pertanian Indonesia mencatat sejarah baru! Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), resmi meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Forecasting OPT Nasional (Sifortuna), sebuah inovasi digital yang digadang-gadang bakal jadi senjata ampuh dalam perang melawan hama tanaman.
Acara peluncuran berlangsung meriah secara hybrid di Karawang, Jawa Barat, dan diikuti oleh 767 peserta dari seluruh Indonesia melalui Zoom dan YouTube Live.
Sifortuna dikembangkan untuk memprediksi potensi serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) secara real-time, sekaligus menyediakan data dan rekomendasi pengendalian bagi petani dan pengambil kebijakan.
Aplikasi ini merupakan jawaban atas tantangan sektor pertanian yang terus dibayangi ancaman hama dan penyakit tanaman, terutama di tengah upaya meningkatkan intensitas tanam nasional.
"Sifortuna adalah game changer. Alat ini penting untuk mendukung target swasembada pangan kita, karena tanam saja tidak cukup—harus bisa dipanen," tegas Dirjen Tanaman Pangan, Yudi Sastro, dalam sambutannya.
Dia juga menyoroti berkurangnya jumlah Petugas Pengendali OPT (POPT) di lapangan. Dengan keterbatasan SDM, diperlukan alat bantu yang efisien dan presisi. Di sinilah peran Sifortuna menjadi krusial—membantu POPT yang ada bekerja lebih cepat, akurat, dan berbasis data.
"Meski jumlah petugas terbatas, kita bisa bantu mereka dengan tools yang canggih, Sifortuna adalah salah satunya," ujar Yudi.
Peluncuran Sifortuna bukan akhir, melainkan permulaan dari pengembangan teknologi berbasis data di sektor pertanian. Yudi mendorong agar aplikasi ini terus disempurnakan dan dimanfaatkan tidak hanya oleh petani dan POPT, tapi juga para pengambil kebijakan di pusat dan daerah.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi seperti direktur perlindungan tanaman, perwakilan Badan Karantina Nasional, ditjen perkebunan, serta dinas pertanian dari Karawang, Subang dan Purwakarta.
Dengan hadirnya Sifortuna, Indonesia selangkah lebih maju dalam menghadapi ancaman hama dan perubahan iklim yang semakin kompleks. Inovasi ini diharapkan menjadi tulang punggung sistem peringatan dini serangan OPT dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Petani butuh kepastian, dengan Sifortuna, kita beri mereka perlindungan yang lebih cerdas dan cepat," kata Yudi.
El(pro)







